Untuk BLKK kluster mandiri, difokuskan pada pendampingan pengembangan program BLKK menjadi inkubator wirausaha.<\/li>\n<\/ol>\n\nFokus pendampingan tersebut dapat berkembang sesuai dengan dinamika dan kondisi BLKK yang didampingi.<\/p>\n","gambar_small":"167058591550BLKKinimerupakanfasilitatoryangdiharapkanmampumengembangkanlinibisnispesantrenmenjadiinkubator.jpeg","gambar_medium":"167058591550BLKKinimerupakanfasilitatoryangdiharapkanmampumengembangkanlinibisnispesantrenmenjadiinkubator.jpeg","gambar_full":"167058591550BLKKinimerupakanfasilitatoryangdiharapkanmampumengembangkanlinibisnispesantrenmenjadiinkubator.jpeg","file_name":"null","id_users":"2","tgl_published":"2022-12-05","publish":"1","date_created":"2022-12-09 18:38:35","date_modified":"2022-12-09 18:38:35"},{"id_berita":"44","nama_berita":"Kunjungan Lapangan Peserta Upgrading Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK) Program Inkubator Wirausaha","alias_berita":"kunjungan-lapangan-peserta-upgrading-balai-latihan-kerja-komunitas-blkk-program-inkubator-wirausaha","ringkas_berita":"null","lengkap_berita":"
Salah satu rangkaian kegiatan pembinaan Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK) untuk menjadi Inkubator Wirausaha yaitu Upgrading Pengelola BLKK yang diselenggarakan oleh Kementerian Ketenagakerjaan dengan Tim Pengajar yang berasal dari Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA). Kegiatan berlangsung selama 13 hari, terhitung mulai dari tanggal 14 s.d 25 November 2022 di Hotel Santika Premiere Gubeng, Kota Surabaya. <\/p>\n\n
Sebanyak 125 BLKK yang terdiri dari 3 cluster : Mandiri, Berdaya dan Binaan berdasarkan hasil seleksi mengirimkan masing-masing satu orang perwakilan untuk menjadi peserta pada kegiatan tersebut. Mereka merupakan pengurus BLKK yang nantinya akan mengelola kegiatan inkubasi wirausaha di BLKK masing-masing.<\/p>\n\n
Dalam kegiatan Upgrading tersebut, terdapat agenda kunjungan lapangan terkait dengan materi pelatihan yang diberikan yaitu : Pelatihan Riset Pasar dan Pemasaran, Pelatihan Business Plan dan Pengembangan Usaha, serta Pelatihan Variasi Usaha dan Potensi Aset. Tujuan dari agenda tersebut agar para peserta pelatihan dapat memperoleh ilmu secara langsung dari stakeholders<\/em> yang sudah berpengalaman di bidang inkubasi bisnis dan kewirausahaan, sehingga nantinya dapat diimplementasikan di lembaga inkubator BLKK masing-masing.<\/p>\n\nBeberapa lokasi yang menjadi tujuan kunjungan lapangan antara lain :<\/p>\n\n
\n - Inkubator Bisnis Fokus UMKM<\/li>\n
- Dolly Saiki (DS) Point<\/li>\n
- Pasar Kayoon<\/li>\n
- Koridor Coworking Space Surabaya<\/li>\n<\/ol>\n\n
Tim Pengajar dari UINSA menekankan, pelajaran penting yang diperoleh peserta Upgrading dari kunjungan lapangan tersebut adalah bagaimana cara mengoperasikan dan mengelola inkubator bisnis secara profesional, serta problem solving<\/em> terhadap permasalahan usaha terkini berdasarkan pengalaman langsung pelaku usaha sehingga nantinya BLKK sudah punya alternatif solusi untuk masalah yang dihadapi tenant yang dibina. Selain itu, kunjungan ke luar kelas dapat memberikan relaksasi untuk menghindari kejenuhan bagi para peserta yang selama 13 hari berturut-turut belajar di kelas.<\/p>\n\nPengelola BLKK Nurul Iman Yogyakarta, Muhammad Nur Ali juga menyampaikan pendapatnya terkait kegiatan kunjungan lapangan tersebut “ Satu kata luar biasa karena dimana kita dihadapkan dengan hal baru yang semestinya kita semua bisa melakukannya dengan potensi yang kita miliki. Oleh karenanya kunjungan tersebut memberikan semangat baru untuk lebih giat serta meningkatkan nilai-nilai kewirausahaan”<\/p>\n\n
“Di era yang sekian hari semakin dinamis tentu kita bisa mencontoh dari hal yang paling sederhana yaitu pemberdayaan pemuda-pemudi untuk menciptakan peluang usaha serta mandiri dalam berwirausaha” tutupnya.<\/p>\n\n
<\/p>\n\n
<\/p>\n\n
<\/p>\n\n
PENULIS : Jason Bosman Tambun<\/p>\n","gambar_small":"1670802189KunjunganLapanganPesertaUpgradingBalaiLatihanKerjaKomunitasBLKKProgramInkubatorWirausaha.jpg","gambar_medium":"1670802189KunjunganLapanganPesertaUpgradingBalaiLatihanKerjaKomunitasBLKKProgramInkubatorWirausaha.jpg","gambar_full":"1670802189KunjunganLapanganPesertaUpgradingBalaiLatihanKerjaKomunitasBLKKProgramInkubatorWirausaha.jpg","file_name":"null","id_users":"2","tgl_published":"2022-11-28","publish":"1","date_created":"2022-12-12 06:54:31","date_modified":"2022-12-12 06:43:09"},{"id_berita":"41","nama_berita":"Pendampingan BLKK menuju Inkubator Kewirausahaan","alias_berita":"pendampingan-blkk-menuju-inkubator-kewirausahaan","ringkas_berita":"null","lengkap_berita":"
Kolaborasi kerjasama tri-partit, antara Kementerian Ketenaga kerjaan (Kemnaker), Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya dan Institut Pertanian Bogor (IPB) merupakan pola kerjasama yang menarik, baik secara akademik maupun praksis. Kolaborasi ini diharapkan mampu menancapkan tonggak sejarah dan sinyal milestone bagi salah satu program unggulan Kemnaker, yakni penciptaan lapangan kerja melalui skema hibah Balai Latihan Kerja Komunitas (BLK-K) di lingkungan lembaga-lembaga keagamaan dan serikat pekerja. Program ini bagi pemerintah melalui Kemnaker memiliki ekspektasi besar untuk dapat menyerap tenaga-tenaga terampil dan terdidik ke dalam BLK-K, bahkan melahirkan inovasi-inovasi baru dengan para enterprenuer masing-masing di lingkungan BLK-K.<\/p>\n\n
Sebagai tindak lanjut dari roadmap BLKK menuju Inkubator Kewirausahaan Tahun 2021, pada tahun 2022 telah diselenggarakan kegiatan peningkatan kapabilitas BLKK melalui pelatihan BLKK sebagai inkubator wirausaha. Kegiatan tersebut dilaksanakan selama 11 hari untuk BLKK Kluster mandiri, 12 hari untuk BLKK kluster berdaya, dan 13 hari untuk BLKK Kluster binaan. Peserta yang diundang dalam pelatihan tersebut adalah pengelola BLKK dengan harapan mereka akan menjadi motor penggerak dalam transformasi BLKK. Pasca kegiatan pelatihan, kegiatan tindak lanjut untuk mendorong terwujudnya BLKK sebagai inkubator wirausaha adalah kegiatan pendampingan.<\/p>\n\n
Untuk kegiatan selanjutnya akan dilaksanakan Finalisasi Penyusunan Instrumen Pendampingan BLK Komunitas menjadi Inkubator Kewirausahaan Tahun 2022 dengan pelaksana pendampingan 1 (ignisi) dan pendampingan 2 (aksi) dimaksudkan untuk mendapatkan informasi terkait persiapan BLK Komunitas menjadi inkubator wirausaha, sedangkan FGD dengan praktisi dari perwakilan inkubator bisnis mitra kerja UIN Sunan Ampel guna mendapatkan masukan terkait pola dan standar persiapan suatu lembaga untuk menjadi inkubator wirausaha<\/p>\n\n
Hasil keluaran kegiatan pendampingan BLK Komunitas menjadi Inkubator Kewirausahaan Tahun 2022 adalah:<\/p>\n\n
\n - Peningkatan kapabilitas BLK-K sebagai inkubator wirausaha<\/li>\n
- Meningkatnya dukungan stakeholder dalam mendorong BLK-K sebagai inkubator wirausaha<\/li>\n<\/ol>\n","gambar_small":"1670585614PendampinganBLKKmenujuInkubatorKewirausahaan.jpg","gambar_medium":"1670585614PendampinganBLKKmenujuInkubatorKewirausahaan.jpg","gambar_full":"1670585614PendampinganBLKKmenujuInkubatorKewirausahaan.jpg","file_name":"null","id_users":"2","tgl_published":"2022-11-27","publish":"1","date_created":"2022-12-09 18:33:34","date_modified":"2022-12-09 18:33:34"},{"id_berita":"39","nama_berita":"Penutupan Upgrading 125 Pengelola BLK Komunitas menjadi Inkubator Kewirausahaan Tahun 2022 di Surabaya","alias_berita":"penutupan-upgrading-125-pengelola-blk-komunitas-menjadi-inkubator-kewirausahaan-tahun-2022-di-surabaya","ringkas_berita":"null","lengkap_berita":"
Dari hasil pelaksanaan ToT Pelatihan BLK komunitas menjadi inkubator kewirausahaan tahun 2022, dapat diambil kesimpulan bahwa peran fasilitator <\/strong>pelatihan nantinya, tidak hanya berperan sebagai fasilitator pelatihan namun juga terlibat dalam kegiatan pendampingan. Secara potensial mendukung implementasi kegiatan di masyarakat. Kehadiran fasilitator dalam kegiatan pendampingan sangat penting untuk menumbuhkan motivasi dan rasa percaya diri BLKK untuk melakukan pembaharuan dan mengoptimalkan perannya sebagai inkubator. <\/p>\n\nKompetensi fasilitator harus bisa menciptakan suasana yang rileks (setiap orang dapat mengikuti dengan tanpa ada tekanan), memastikan apa yang diutarakan setiap orang dapat diikuti dengan baik oleh yang lain, memimpin jalannya diskusi dengan baik (tidak ‘membiarkan’), menjadi pendengar yang baik dan mengundang orang untuk berpartisipasi, mengaitkan pandangan satu orang dengan orang lain, menarik benang merah dari berbagai pendapat yang disampaikan peserta, membuat kelompok “berjalan maju”, tidak “mandeg”, memiliki sikap sensitif gender dan inklusif, menguasai materi “pelatihan” dan implementasinya, mampu mengendalikan emosi, menetapkan waktu yang ketat.<\/p>\n\n
Hasil dari ToT Pelatihan BLK komunitas menjadi inkubator kewirausahaan tahun 2022 adalah fasilitatir pelatihan peningkatan kapasitas pengelola BLKK menjadi incubator kewirausahaan adalah tim pengajar dari UIN Sunan Ampel Surabaya. Dalam rangka mewujudkan merencanakan penyajian materi pelatihan yang efektif dan efesien dalam rangka meningkatkan kualitas dan produktivitas tenaga kerja diperlukan suatu sistem pelatihan yang sama. Modul pembelajaran ini adalah bahan ajar yang disusun secara sistematis dan menarik yang mencakup isi materi, metode, dan evaluasi yang dapat digunakan secara mandiri untuk mencapai kompetensi yang diharapkan.<\/p>\n\n
Dalam rangka menerapkan pelatihan berbasis kompetensi tersebut diperlukan adanya standar sebagai acuan yang diuraikan lebih rinci ke dalam program, kurikulum dan silabus serta modul pelatihan. Untuk memenuhi salah satu komponen dalam proses pelatihan tersebut maka disusunlah modul pelatihan berbasis kompetensi. Modul pelatihan BLKK menjadi Inkubator Kewirausahaan berbasis kompetensi terdiri dari 5 modul pelatihan dengan 3 cluster. Modul-modul tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh, dimana modul yang satu dengan yang lainnya saling mengisi dan melengkapi, sehingga dapat digunakan untuk membantu pengajar dan peserta pelatihan untuk saling berinteraksi. semoga bermanfaat untuk menunjang proses pelaksanaan upgrading pengelola BLK Komunitas menjadi Inkubator Kewirausahaan Tahun 2022 yang akan diselenggarakan di Surabaya pada Bulan November 2022 untuk 125 BLKK yang mengikuti pelatihan ini adalah tenaga pengelola BLK Komunitas<\/p>\n","gambar_small":"1670584467PenutupanUpgrading125PengelolaBLKKomunitasmenjadiInkubatorKewirausahaanTahun2022diSurabaya.jpeg","gambar_medium":"1670584467PenutupanUpgrading125PengelolaBLKKomunitasmenjadiInkubatorKewirausahaanTahun2022diSurabaya.jpeg","gambar_full":"1670584467PenutupanUpgrading125PengelolaBLKKomunitasmenjadiInkubatorKewirausahaanTahun2022diSurabaya.jpeg","file_name":"null","id_users":"2","tgl_published":"2022-11-24","publish":"1","date_created":"2022-12-09 18:14:27","date_modified":"2022-12-09 18:14:27"},{"id_berita":"43","nama_berita":"Business Matching, Upaya Pertemukan UMKM dengan Jejaring Pasar dan Pemodal Lebih Luas","alias_berita":"business-matching-upaya-pertemukan-umkm-dengan-jejaring-pasar-dan-pemodal-lebih-luas","ringkas_berita":"null","lengkap_berita":"
Bandung Barat, 2022. Balai Besar Perluasan Kesempatan Kerja (BBPKK) sukses menyelenggarakan Business Matching<\/em> di Denpasar, Bali pada 9-12 November 2022. Pada kesempatan tersebut, BBPKK mempertemukan ratusan Tenaga Kerja Mandiri Lanjutan (TKML) dengan belasan calon mitra yang berasal dari perusahaan maupun perorangan dengan rincian 175 TKML dan 10 mitra pada business matching<\/em> Bali serta 201 TKML dan 12 mitra pada business matching<\/em> Yogyakarta.<\/p>\n\nBusiness Matching<\/em> secara umum merupakan suatu pertemuan antara pelaku bisnis dengan calon mitranya. Dalam konteks acara yang diselenggarakan oleh BBPKK Kementerian Ketenagakerjaan, Business Matching<\/em> adalah pertemuan bisnis antara Tenaga Kerja Mandiri Lanjutan (TKML) dengan calon mitra yang berasal dari perusahaan atau perorangan dengan tujuan terciptanya kerjasama antara TKML dengan calon mitra dalam rangka meningkatkan kualitas usaha TKML dan terciptanya perluasan kesempatan kerja.<\/p>\n\nTenaga Kerja Mandiri Lanjutan merupakan perorangan yang dinyatakan lolos seleksi TKML dan telah mengikuti pembekalan TKML. Setelah mengikuti pembekalan, berdasarkan pengamatan BBPKK dan Pendamping TKM Lanjutan, TKML yang dinilai siap kemudian diundang untuk menghadiri Business Matching<\/em>.<\/p>\n\nCalon mitra yang turut berpartisipasi dalam kegiatan Business Matching<\/em> berasal dari berbagai perusahaan maupun perorangan yang sudah berpengalaman dalam dunia usaha. BBPKK menghadirkan calon mitra dengan preferensi bidang usaha yang berbeda untuk dapat di-match-<\/em>kan dengan TKML yang juga hadir dari latar belakang bidang usaha yang berbeda seperti Industri Boga, Industri Kreatif, Perdagangan Barang dan Jasa, Perikanan dan Kelautan, Peternakan dan Pertanian.<\/p>\n\nDalam melaksanakan program TKML, BBPKK menilai bahwa salah satu masalah yang dihadapi UMKM adalah minimnya jejaring untuk keperluan akses pasar dan modal. TKM seringkali bingung memasarkan produknya atau belum mampu menjangkau pasar yang lebih luas karena minimnya jejaring atau kapasitas modal yang kurang memadai. Melihat hal tersebut, BBPKK mencoba untuk mempertemukan TKML dengan pelaku usaha yang lebih besar dan berpengalaman agar tercipta kerjasama yang saling menguntungkan.<\/p>\n\n
Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Ida Fauziyah menyatakan bahwa kegiatan Business Matching<\/em> ini merupakan wujud langkah awal dari komitmen Kementerian Ketenagakerjaan untuk memberikan pelayanan dan peluang baik bagi para wirausaha maupun bagi mitra usaha. Hal tersebut juga merupakan upaya menumbuhkan kewirausahaan dalam rangka perluasan kesempatan kerja. Walaupun kita sering mendengar kegiatan dengan topik kewirausahaan di Indonesia, namun pada faktanya rasio kewirausahaan di Indonesia masih belum mencapai target dan masih tertinggal dibanding negara-negara tetangga.<\/p>\n\n“Berdasarkan Badan Pusat Statistik tahun 2022, rasio kewirausahaan Indonesia saat ini baru mencapai 3,47 persen dari target tahun ini sebesar 3,55 persen. Rasio tersebut masih lebih kecil dibandingkan dari negara-negara tetangga seperti Thailand 4,26 persen, Malaysia 4,74 persen, dan Singapura 8,76 persen.” Jelas Menteri Ketenagakerjaan saat acara pembukaan Business Matching<\/em> 2022 di Yogyakarta, 21 November 2022.<\/p>\n\nPada Pelaksanaannya, Business Matching<\/em> yang dilaksanakan BBPKK terdiri dari beberapa rangkaian yang terdiri dari business pitching, speed dating, <\/em>dan business networking<\/em>.<\/p>\n\nPertama-tama, dalam rangkaian business pitching<\/em> TKML diberi kesempatan untuk memamerkan produknya pada gerai <\/em>masing-masing yang telah disediakan. Pada saat yang bersamaan, calon mitra dipersilakan berkeliling seluruh gerai<\/em> untuk melihat potensi produk yang dapat dikerjasamakan. Calon mitra dan TKML <\/em>dapat saling bertanya secara singkat mengenai produk dan potensi kerjasamanya dalam rangkaian speed dating<\/em>. Jika calon mitra tertarik untuk melakukan perbincangan lebih mendalam dengan salah satu TKML, maka calon mitra akan memberikan kartu nama sebagai tanda bahwa TKML tersebut mendapat kesempatan untuk masuk ke rangkaian business networking<\/em>.<\/p>\n\nBusiness networking<\/em> merupakan rangkaian business matching<\/em> TKML 2022 yang memberikan kesempatan kepada TKML dan calon mitra untuk berbincang lebih dalam secara 1 on 1<\/em> mengenai profil usaha seperti omzet, kapasitas produksi, atau prospek kerjasama seperti bentuk kerjasama (penyertaan modal\/pendampingan\/pemasaran), persentase keuntungan bagi hasil dan perbincangan bisnis lainnya. Pada akhir babak business networking<\/em>, tim pendamping dan panitia akan merangkum perbincangan selama business networking<\/em> untuk dibuatkan dokumen kesepakatan pertemuan lanjutan antara calon mitra dan TKML.<\/p>\n\nPada akhir Kegiatan business matching<\/em> dihasilkan dokumen surat pernyataan kesepakatan pertemuan lanjutan dan dokumen surat pernyataan minat kerjasama. Dokumen tersebut merupakan pernyataan bahwa kedua pihak, baik TKML dan calon mitra bersedia untuk melakukan perbincangan lanjutan untuk mencapai kesepakatan kerjasama. Perbincangan lanjutan dapat dilakukan baik secara daring, misalnya melalui video call<\/em>, maupun luring misalnya dengan mengunjungi secara langsung tempat usaha TKML.<\/p>\n\nBBPKK mencatat pada business matching<\/em> Bali, terdapat 44 TKML yang berhasil mendapatkan kesepakatan pertemuan lanjutan. Masing-masing TKML dimungkinkan untuk mendapatkan kesepakatan lebih dari satu calon mitra sehingga tercatat terdapat 67 dokumen kesepakatan pertemuan lanjutan yang dibuat. Sedangkan pada business matching<\/em> Yogyakarta, terdapat 58 TKML dan 86 dokumen kesepakatan pertemuan lanjutan.<\/p>\n\nBentuk kerjasama yang dilakukan antara calon mitra dan TKML sangat beragam. Tidak hanya berupa investasi modal, bentuk kerjasama juga dapat berupa kepemilikan saham, pendampingan, pemasok bahan baku, atau pembelian produk dari TKML.<\/p>\n\n
Salah satu TKML yang merasakan manfaat Business Matching<\/em> BBPKK adalah Yuli Astuti asal Kabupaten Magelang. Yuli merupakan TKML 2021 yang memiliki usaha olahan aneka keripik dengan merek Lana-lani. Dengan berpartisipasi pada kegiatan Business Matching 2021, Yuli berhasil berjejaring dan menambah pasarnya ke beberapa minimarket dan supermarket.<\/p>\n\n“Alhamdulillah produk saya semakin lancar dan maju” Tutur beliau mengenai keikutsertaannya pada rangkaian kegiatan TKML 2021.<\/p>\n\n
“Alhamdulillah tambah juga ini baru MoU salah satu supermarket di Jawa Tengah” Tambahnya terkait manfaat yang diperoleh dari mengikuti kegiatan TKML termasuk Business Matching.<\/em><\/p>\n\nBerkaca pada kesuksesan business matching<\/em> tahun 2021, BBPKK berharap kerjasama terjalin antara TKML dan calon mitra pada business matching<\/em> dapat lebih masif daripada tahun sebelumnya. BBPKK juga berharap, TKML dapat menerima berbagai manfaat berjejaring dalam rangka meningkatkan kualitas UMKM sehingga tujuan perluasan kesempatan kerja dalam rangka mengurangi angka pengangguran dapat tercapai.<\/p>\n\nPenulis : Sahna Putri Aselira, S.E. (Pengantar Kerja Ahli Pertama)<\/p>\n","gambar_small":"1670586315BusinessMatchingUpayaPertemukanUMKMdenganJejaringPasardanPemodalLebihLuas.JPG","gambar_medium":"1670586315BusinessMatchingUpayaPertemukanUMKMdenganJejaringPasardanPemodalLebihLuas.JPG","gambar_full":"1670586315BusinessMatchingUpayaPertemukanUMKMdenganJejaringPasardanPemodalLebihLuas.JPG","file_name":"null","id_users":"2","tgl_published":"2022-11-23","publish":"1","date_created":"2022-12-09 18:45:16","date_modified":"2022-12-09 18:42:05"},{"id_berita":"38","nama_berita":"14 modul disiapkan untuk pelaksanaan upgrading pengelola BLK Komunitas menjadi Inkubator Kewirausahaan Tahun 2022","alias_berita":"14-modul-disiapkan-untuk-pelaksanaan-upgrading-pengelola-blk-komunitas-menjadi-inkubator-kewirausahaan-tahun-2022","ringkas_berita":"null","lengkap_berita":"
Pelatihan adalah sebuah aktivitas terprogram yang dapat membantu karyawan mempelajari pengetahuan atau keterampilan spesifik. Dengan mempelajari pengetahuan dan keterampilan baru, kinerja karyawan dalam peran masing-masing di tempat kerja akan meningkat. Program pelatihan yang baik pun pada akhirnya akan membantu perusahaan mempertahankan orang yang tepat dan meningkatkan keuntungan.<\/p>\n\n
Ketika persaingan bisnis semakin kompetitif, pelatihan karyawan menjadi kian esensial daripada sebelumnya. Perusahaan-perusahaan semakin menyadari, memilih dan mempertahakankan karyawan-karyawan yang berbakat memang butuh waktu dan biaya, namun itu semua terhitung investasi.<\/p>\n\n
Pelatihan yang baik tentu saja harus dibangun oleh modul pelatihan yang baik. Modul pelatihan adalah serangkaian panduan yang memenuhi standar atau ukuran tertentu dan dipakai untuk kegiatan belajar mengajar. Modul pelatihan harus dapat dipelajari karyawan peserta pelatihan dengan bantuan yang minimal dari trainer. Modul pelatihan juga harus memiliki perencanaan tujuan yang akan dicapai dengan jelas, penyediaan materi dan alat, serta ukuran keberhasilan. Untuk membuat modul pelatihan yang baik, sebaiknya dibuat dulu kerangka modul pelatihannya.<\/p>\n\n
Proses menyusun modul pelatihan yang efektif sebetulnya sederhana saja. Pertama, melakukan observasi terhadap kebutuhan karyawan atau perusahaan dan sampai di mana kemampuan yang sudah mereka miliki. Dengan mengobservasi langsung karyawan saat bekerja, trainer dapat mengetahui pula permasalahan yang mereka hadapi. Observasi juga dapat dilakukan dengan mengajak karyawan untuk melakukan konsultasi langsung.<\/p>\n\n
Langkah kedua dalam menyusun rancangan modul pelatihan adalah membuat materi pelatihan. Buatlah sesingkat dan sejelas mungkin. Tujuannya agar semua karyawan yang mengikuti pelatihan mampu memahami dan menerapkannya setelah pelatihan selesai.<\/p>\n\n
<\/p>\n\n
Oleh karena pelatihan juga dibuat untuk kepentingan perusahaan, modul pelatihan juga sah-sah saja jika didesain dengan permintaan khusus perusahaan. Contohnya, jika perusahaan ingin karyawan menguasai suatu perangkat lunak tertentu, materi pelatihan juga memasukkan teknik penguasaan perangkat lunak tersebut. Oleh karena itu, terdapat banyak sekali template modul pelatihan yang berhubungan dengan pengembangan sumber daya karyawan, misalnya modul pelatihan komunikasi efektif, modul pelatihan leadership, modul pelatihan team work, dan sebagainya. Anda bisa mendownload modul pelatihan yang Anda butuhkan di internet. Anda tinggal mencari contoh modul pelatihan yang tepat untuk karyawan Anda.<\/p>\n\n
ToT adalah metode yang bisa Anda terapkan dalam berbagai bidang untuk mengajarkan sebuah ilmu atau kecakapan. Dalam organisasi juga ada istilah ToT agar semuanya anggota memahami informasi yang baru masuk.<\/p>\n\n
Training of Trainer dalam lingkup organisasi cukup luas tergantung bidang organisasi tersebut. Bisa organisasi kemasyarakatan, kemanusiaan, kesehatan atau kewirausahaan.<\/p>\n\n
Para peserta yang mengikuti pelatihan ToT umumnya yang akan ditunjuk untuk menyebarkan ilmu tersebut. Mereka akan bertugas untuk memberitahu atau mengajarkan para anggota lainnya. Untuk menjadi pengajar atau trainer tentunya bukan hal mudah. Meskipun sudah menguasai ilmunya, belum tentu bisa menyampaikan hal tersebut dengan baik.<\/p>\n\n
Selanjutnya, selaraskan modul pelatihan dengan tujuan pelatihan dan keinginan perusahaan. Modul pelatihan yang relevan dengan kebutuhan karyawan dan perusahaan, serta dibuat setepat mungkin berdasarkan hasil observasi, akan berdampak pada keefisienan waktu dan keefektifan pelatihan.<\/p>\n\n
Kegiatan ToT Pelatihan BLK komunitas menjadi inkubator kewirausahaan tahun 2022, diselenggarakan Hotel Grand Mercure Malang, Jl. Raden Panji Suroso No.7, Purwodadi, Kec. Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur 65126 dari tanggal 28 November s.d 30 November 2022 yang diikuti sebanyak 30 (tiga puluh) orang peserta dan 5 (lima) orang narasumber.<\/p>\n\n
<\/p>\n\n
<\/p>\n\n
<\/p>\n\n
Metode yang digunakan dalam Persiapan ToT Pelatihan BLK komunitas menjadi inkubator kewirausahaan tahun 2022 adalah pengarahan, paparan narasumber, diskusi terpumpun untuk penyusunan draft kurikulum. Penjelasan dan diskusi dengan materi dan topik-topik diskusi yang dibahas adalah sebagai berikut: <\/p>\n\n
\n - Kepemimpinan dalam Pengembangan Usaha<\/li>\n
- Penyusunan Business Plan<\/li>\n
- Efektivitas Tata Kelola Organisasi<\/li>\n
- Analisis Swot<\/li>\n
- Menjadi Fasilitator Efektif<\/li>\n<\/ol>\n\n
<\/p>\n\n
Pembuatan Modul ini adalah salah satu upaya untuk meningkatkan pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan sikap Pengajar Upgrading Pengelola BLKK menjadi Inkubator Kewirausahaan, agar memiliki kompetensi dasar dalam memahami dan mengetahui teknik dan tata kelola BLKK menjadi Inkubator Kewirausahaan.<\/p>\n\n
Secara garis besar hasil pembahasan dan diskusi Kegiatan ToT Pelatihan menjadi inkubator kewirausahaan mempersiapkan bahan ajar modul dan paparan umum mengenai keseluruhan pokok-pokok isi mata Latihan yang mencakup: deskripsi mata latihan, kegunaan mata Latihan, tujuan instruksional umum, susunan modul dan keterkaitan antar modul, bahan pendukung lain (video, kertas, spidol, dsb), petunjuk umum mempelajari mata latihan. Dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar, mudah dicerna dan enak dibaca, menarik dan merangsang rasa ingin tahu, urutan sajian yang logis.<\/p>\n\n
Peningkatan mutu pelaksanaan pelatihan pelaksanaan upgrading pengelola BLK Komunitas menjadi Inkubator Kewirausahaan Tahun 2022 dilakukan dengan berbagai strategi, salah satu diantaranya melalui penerapan pendekatan pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi (competencybased education and training<\/em>). Pendekatan berbasis kompetensi digunakan sebagai acuan dalam pengembangan kurikulum, pengembangan bahan ajar, pelaksanaan pembelajaran, dan prosedur penilaian pelatihan pelaksanaan pengembangan kapasitas pengelola BLK Komunitas menjadi Inkubator Kewirausahaan Tahun 2022<\/p>\n\nTerkait dengan pengembangan bahan ajar, saat ini pengembangan bahan ajar dalam bentuk modul pengajar pengembangan kapasitas pengelola BLK Komunitas menjadi Inkubator Kewirausahaan Tahun 2022 menjadi kebutuhan yang sangat mendesak. Hal ini merupakan konsekuensi diterapkannya pelatihan pengembangan kapasitas pengelola BLK Komunitas menjadi Inkubator Kewirausahaan Tahun 2022. Pendekatan kompetensi mempersyaratkan penggunaan modul dalam pelaksanaan pembelajarannya. Modul dapat membantu penyelenggara pelatihan dalam mewujudkan pembelajaran yang berkualitas. Penerapan modul dapat mengkondisikan kegiatan pembelajaran lebih terencana dengan baik, mandiri, tuntas dan dengan hasil (output) yang jelas. Mengingat pentingnya peranan modul untuk meningkatkan kualitas proses bembelajaran dipelatihan pengajar pengembangan kapasitas pengelola BLK Komunitas menjadi Inkubator Kewirausahaan Tahun 2022, maka narasumber sebagai orang yang paling bertanggung jawab terhadap keberhasilan proses pembelajaran, dituntut untuk dapat memahami pengertian, karakteristik, prinsip, ketentuan dan prosedur pengembangan modul.<\/p>\n\n
Didalam pengembangan modul, terdapat sejumlah prinsip yang perlu diperhatikan. Modul harus dikembangkan atas dasar hasil analisis kebutuhan dan kondisi. Perlu diketahui dengan pasti materi belajar apa saja yang perlu disusun menjadi suatu modul, berapa jumlah modul yang diperlukan, siapa yang akan menggunakan, sumberdaya apa saja yang diperlukan dan telah tersedia untuk mendukung penggunaan modul, dan hal-hal lain yang dinilai perlu. Selanjutnya, dikembangkan desain modul yang dinilai paling sesuai dengan berbagai data dan informasi objektif yang diperoleh dari analisis kebutuhan dan kondisi. Bentuk, struktur dan komponen modul seperti apa yang dapat memenuhi berbagai kebutuhan dan kondisi yang ada.<\/p>\n\n
Modul yang disusun sebanyak 14 (empat belas) modul untuk pelaksanaan upgrading pengelola BLK Komunitas menjadi Inkubator Kewirausahaan Tahun 2022 yaitu:<\/p>\n\n
\n - Pelatihan Variasi Usaha dan Potensi Aset<\/li>\n<\/ol>\n\n
Untuk cluster mandiri, Berdaya dan Binaan<\/p>\n\n
Tim Penulis :<\/p>\n\n